Minggu, 17 Oktober 2010

BAB 4 PEMUDA DAN SOSIALISASI

KELOMPOK 6


MATERI
Mengembangkan Potensi Generasi Muda
      Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kahidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkota, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna. Menggali dan mengembangkan potensi diri adalah kuncinya. Jika generasi muda tersebut tahu caranya, maka kesempatan sukses pun di depan mata.Itu pula yang dilakukan oleh Tupperware Indonesia yang mengadakan seminar dengan tema ”Discover Your Hidden Power”.


STUDI KASUS
      Anak smp yang sering bolos sekolah hanya untuk bermain game online di warnet. Contoh lainnya adalah ketergantungan akan situs yang bersifat mencari pertemanan seperti situs Facebook, Twitter, Yahoo, Friendster, dan lain sebagainya. Disamping itu masih banyak situs-situs yang sangat merusak moral pemuda di Indonesia, seperti situs porno yang sangat membahayakan bagi perkembangan pola pikir pemuda.
OPINI
      Zaman sekarang memang sudah sangat maju dibandingkan zaman nenek moyang kita yang masih buta dengan dunia internet. Anak SD saja sudah tahu bagaimana dia membuka google dan searching disana, bahkan rata-rata mereka sudah tahu yang namanya porno, itu semua dari internet yang sangat membebaskan siapa saja untuk mencari apa saja. Seharusnya, teknologi itu dibatasi agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.

STUDI KASUS

MASALAH SOSIAL DI KALANGAN REMAJA

Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah para remaja melakukan hubungan seks pra nikah (di luar nikah). “Peran orang tua itu sangat penting untuk membina dan mengawasi anak-anak mereka yang masih berusia remaja,” kata Sosiolog Prof. Dr. Badarudin, MA di Medan, Minggu (24/05). Sebanyak 52% remaja di Kota Medan mengaku pernah berhubungan seks di luar nikah. Data tersebut berdasarkan hasil penelitian survei DKT Indonesia, PKBI Rakyat Merdeka, Komnas PA dan analisa SKRRI 2002. Selain itu, menurut dia, sebanyak 51% terdapat di Jabotabek, 54% di Surabaya dan juga 47% terdapat di Bandung yang remajanya pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Rata-rata usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah itu antara 13 sampai 18 tahun. Dengan pengawasan orang tua yang ekstra ketat terhadap anak-anak mereka itu, diharapkan tidak ada lagi ditemukan remaja yang berhubungan seks di luar nikah. Perbuatan anak-anak remaja seperti ini, harus secepatnya dihentikan dan jangan terus dibiarkan meluas di tengah-tengah masyarakat. “Tindakan yang salah dan melanggar hukum itu, agar secepatnya dicegah, karena ini jelas menyangkut moral generasi muda harapan bangsa. Ini jelas sangat memalukan dan dianggap tidak bermoral. Perilaku jelek yang tidak mencerminkan budaya ketimuran itu harus dapat dihilangkan jauh-jauh. Selain pengawasan orang tua agar para remaja tidak terjerumus berhubungan seks di luar nikah, menonton film porno dan kegiatan yang merugikan lainnya. Bahkan, pendidikan agama dan keimanan yang cukup kuat juga dapat mencegah atau “membentengi” para remaja agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji atau dapat menyesatkan. Pengawasan orangtua dan pendidikan keimanan dapat menyelamatkan masa depan generasi muda agar tidak berperilaku amoral.
http://www.seksehat.info/lifestyle/penyimpangan-seksual/50-remaja-indonesia-
 
OPINI
      Seharusnya orang tua harus lebih ketat dalam mengawasi putra-putri mereka, karena pergaulan bebas itu sudah merajalela di Indonesia ini. Jangan biarkan anak untuk keluar malam atau berpakaian yang membuka aurat bagi wanita. Ajarkan selalu untuk lebih mendalami lagi agama agar mereka tidak terpengaruh dan mudah untuk menjauhi hal tersebut. Hubungan seks di luar nikah juga bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar